Super Gene - Chapter 751
Han Sen mengira otaknya telah menggoreng, atau sesuatu pasti memiliki dia untuk membuatnya mengatakan apa yang dia miliki.
Dia telah mempersiapkan pidato yang sangat menyentuh, tetapi entah bagaimana, kepalanya hanya mengucapkan kata-kata itu tanpa alasan.
“Aku menyalahkan malam yang indah itu,” Han Sen menghela nafas.
Ji Yanran marah, dan dia berteriak padanya dengan amarah yang melepuh. Tetap saja, dia belum memberikan jawabannya. Dia tidak mengatakan ya atau tidak. Untung baginya, ketika dia melihat keesokan harinya, cincin itu masih ada di jarinya.
“Yanran, katamu kakek kita ingin bertemu denganku. Kapan saya harus pergi dan menemuinya? ” Han Sen berkata, saat dia beringsut mendekat padanya dengan senyum di wajahnya.
“Kamu tidak perlu malu. Ini masih kakek saya, ”kata Ji Yanran, dengan sedikit rasa malu menutupi kata-katanya.
“Semuanya sama. Ngomong-ngomong, kapan kita harus pergi? ” Han Sen bertanya.
“Kami akan pergi dan menemuinya dalam beberapa hari, ketika aku bebas. Tapi apa pun yang Anda lakukan, jangan bicara omong kosong rata-rata Anda ketika Anda bersamanya. Dia pria tradisional yang serius. Dia menghormati orang lain yang serius, sama seperti dia. Karena itu, jangan menjadi dirimu sendiri. ” Ji Yanran menemani kata-katanya dengan wajah mengancam.
Wajah Han Sen memerah. Dia berjanji dan berkata, “Jangan khawatir. Saya pasti sakit tadi malam. Saya biasanya tidak mengatakan hal-hal seperti itu. “
“Oleh karena itu, Anda masih berutang usul yang benar kepada saya,” kata Ji Yanran di depan pintu. Kemudian, dia berputar dan membawanya pergi.
Han Sen menghela nafas. Dalam hatinya, dia berpikir, “Saya tulus kemarin.”
Dia tidak akan mengatakan itu kepada Ji Yanran, tetapi ketika dia pergi, dia berteriak, “Kalau begitu berikan aku kembali cincin itu; bagaimana lagi yang bisa saya ulangi !? ”
“Dapatkan satu lagi.” Ji Yanran tidak berbalik tetapi mengangkat lengannya untuk gelombang mundur. Cincin itu pas dengan jarinya.
Meskipun mahal, itu sangat cantik.
“Itu dibuat oleh Ekado. Ini perhiasan yang mengkilap dan bernilai seratus juta. ” Hati Han Sen tenggelam. Itu bukan uang yang disedihkannya, tetapi apakah dia bisa menemukan cincin yang kelihatannya bagus atau tidak.
“Bisakah aku benar-benar mendapatkan dua cincin pertunangan?” Han Sen bertanya.
Sebelum Han Sen bisa menemukan cincin lain, Ji Yanran membawa Han Sen ke rumah keluarga Ji.
Itu adalah planet yang penuh dengan laut biru dan masih danau. Perhimpunan melimpah, dan barisan gunung mengelilingi benua seperti benang putih. Udara bersih dan lingkungannya masih alami. Itu lebih dari layak bagi manusia untuk hidup.
Namun di planet ini, hanya ada satu bangunan. Bangunan ini terbuat dari kayu, dibangun sehingga akan menyatu dengan lingkungan alam.
Han Sen tidak memiliki pengetahuan arsitektur, tetapi Ji Yanran mengatakan bahwa seluruh planet ini milik keluarga Ji. Rumah ini adalah tempat tinggal kakeknya. Itu seperti keseluruhan, planet eksklusif telah disediakan untuk kakeknya. Tanpa izin, bahkan anggota keluarga Ji lainnya tidak akan berani berkunjung.
Han Sen tahu betapa kaya keluarga Ji. Tanpa kekayaan yang mereka miliki, Ji Ruozhen tidak mungkin menjadi presiden.
Ketika dia berdiri di tengah-tengah sebuah paviliun, dia menghirup udara murni dan murni yang melewati pohon-pohon pinus ke atas dan rumput di bawah. Itu sangat menyegarkan, dan suasana beraroma alam tidak dapat bersaing dengan udara buatan manusia.
“Miss Yanran, tuan telah meminta agar dia bertemu dengan Han Sen sendirian.” Di luar halaman, Ji Yanran dihentikan.
“Han Sen, Anda harus sopan kepada kakek,” Ji Yanran dengan gugup mengingatkan Han Sen.
“Jangan khawatir.” Han Sen menghibur Ji Yanran dan mengikuti kepala pelayan ke halaman.
Han Sen mengira dia akan melihat rumah setelah memasuki halaman, tetapi sebaliknya dia melihat sebuah danau. Permukaannya seperti cermin, dengan paviliun di tengahnya. Mereka terlihat seperti satu.
Satu-satunya cara untuk pergi ke paviliun adalah melintasi jembatan, dan ketika menginjaknya, dia merasa seolah sedang berjalan ke sebuah lukisan luhur.
“Sepertinya kakek ini adalah pria yang elegan; sangat tidak seperti saya, tampaknya. ” Meskipun dia pikir tempat itu indah, Han Sen tidak ingin tinggal di sana. Teknologi dan daerah metrapalitan lebih cocok baginya.
“Tuan, Tuan Han ada di sini.” Kepala pelayan membawa Han Sen ke paviliun dan berbicara dengan sopan.
“Salam, Kakek.” Han Sen berjalan dan membungkuk, berbicara dengan nada sopan santun. Ketika dia melakukannya, dia memeriksa legenda dewa.
Ji Yanwu adalah pusat keluarga Ji. Dia adalah elit setengah dewa, dan cukup terkenal di Aliansi. Reputasi keluarga Ji di zaman sekarang berutang pada pria ini.
Dia sangat dihormati, bahkan Ji Ruozhen tidak akan berbicara tentang dia dengan sia-sia. Dia adalah sosok yang luar biasa dan penting dalam keluarga Ji.
Dia memang terlihat berbeda dari apa yang dibayangkan Han Sen, bagaimanapun. Dia adalah orang tua yang rendah hati. Janggutnya putih, tetapi terawat baik dan jelas terawat. Dia tidak menggunakan teknologi untuk mewarnai rambutnya menjadi hitam, dan Anda bahkan bisa melihat kerutan di kulitnya.
Dia terlihat sangat serius. Matanya berhenti pada Han Sen, tetapi emosi dan pikirannya tidak mungkin ditebak. Yang sedang berkata, tidak ada yang sombong untuk dirasakan, ketika berada di hadapannya. Semua yang Anda rasakan saat berada di hadapannya, adalah kebutuhan untuk menghormatinya. Anda akan merasa terdorong untuk mendengarkan semua yang dia katakan.
“Duduk.” Kakek Ji menunjuk ke bantal di depannya. Dia berbicara dengan suara tenang.
Han Sen dipenuhi dengan kelegaan, tidak mendengarnya berkomentar tentang memanggilnya “kakek.” Han Sen merasa lebih percaya diri tentang berbagai hal, jadi dia duduk di tempat yang dia inginkan.
“Apakah kamu siap menikahi Yanran?”
Han Sen baru saja duduk, tetapi pertanyaan seperti itu sudah diajukan. Itu cukup mengejutkan. Kakek Ji memandang Han Sen, dan matanya yang jernih tampak seolah-olah bisa membaca pikiran seseorang. Itu membuat Han Sen merasa seolah dia telanjang di depan umum, yang membuatnya sedikit gugup.
“Ya, Kakek. Saya akan menikahinya, dan saya datang ke sini untuk meminta izin Anda untuk melakukannya, “kata Han Sen, semua tanpa ragu-ragu.
Kakek Ji memandang Han Sen, lalu membuang tatapannya yang seperti pemindai. Lalu dia berkata singkat, “Itu bagus. Anda berdua masih dalam pelayanan tentara. Tidak ada terburu-buru untuk menikah. Pilih tanggal dan bawa ibumu ke Ruozhen sehingga kamu bisa mendiskusikan acara itu. ”
Han Sen berpikir dia harus mengatakan dan melakukan lebih banyak dari itu, tetapi sudah, pembicaraan telah berakhir. Dia hampir tidak berbicara sama sekali dan sudah, Kakek Ji meminta agar dia kembali dan membuat persiapan yang tepat sekaligus. Dia merasa seolah-olah dia telah menyia-nyiakan waktunya sebelumnya, memikirkan semua cara dia mungkin mendekati dan menjelaskan hal-hal kepada pria itu.
Setelah Han Sen dipimpin oleh kepala pelayan, seorang pria dan wanita mendekat dari belakang. Itu Ji Ruozhen dan istrinya.
“Ayah, apa pendapatmu tentang anak ini?” Ji Ruozhen bertanya.
Meskipun Ji Yanran adalah putri mereka, mereka masih akan mendengarkan pendapat Kakek Ji.
“Dia kuat. Dia tenang. Pada waktunya, dia memang bisa menjadi sesuatu, ”kata Kakek Ji.
Nona Ji menghela nafas dan berkata, “Sayang sekali dia tidak berasal dari keluarga yang lebih besar.”
Meskipun Han Sen bisa mendapatkan semua yang dia inginkan di Suaka Dewa Kedua, di tengah keluarga kaya di Aliansi, pengaruhnya terbatas. Dia hanyalah seorang pria muda yang cerdas — seorang yang tidak memiliki kekayaan sebelumnya.
“Tidak apa-apa tanpa latar belakang yang luar biasa. Dia akan diberikan satu, setelah dia bergabung dengan keluarga kami, ”kata Kakek Ji.
Vicky_ Vicky_ Hai teman-teman, Sekarang saya ingin merekomendasikan buku favorit saya yang diterjemahkan oleh Nyoi-Bo Studio kepada Anda yang sekarang berada di posisi 13 di papan peringkat. Semoga Anda menyukainya.
‘Kuali Sembilan Naga Naga’
Keputusan dapat menghancurkan matahari, bulan dan bintang. Sebuah jari dapat membunuh Heavenly Overlord. Sambil mengobrol, Surga dan sepuluh dunia bisa dimusnahkan.
Seorang anak kecil yang malang berjalan keluar dari daerah pegunungan terpencil sambil memegang Sembilan Naga dan Kuali Luar Biasa. Dengan kontrol atas waktu dan ruang selamanya, ia memulai di Path to God di mana ia menentang peluang alam semesta tanpa batas dengan bertempur dengan bertempur melawan bangsawan dan berbenturan dengan generasi legendaris.